Kenal Lebih Dekat BPK Kawal Harta Negara via Museum Badan Pemeriksa Keuangan
06 Februari 2018
Tulis Komentar
Mungkin tak banyak yang tahu kalau ternyata Badan
Pemeriksa Keuangan atau BPK memiliki musuem. Yaps, sesuai namanya tentu saja
Museum Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
![]() |
uty.ac.id |
Musuem yang berada di kompleks rumah residen Kedu di
Jalan Pangerang Diponegoro No 1, Magelang ini mudah dijumpai. Dari Jogja dapat
memilih angkutan menuju Magelang dan berganti angkot di sub Terminal Tidar atau
sub Terminal Kebon Polo. Dari sini kita bisa melanjutkan perjalanan dengan
menggunakan angkot jalur 1, 5 atau 8 kemudian turun di Jalan Pangeran
Diponegoro.
Bangunan yang tidak terlalu luas seolah menjadi saksi
perjalanan dari masa ke masa BPK RI. Maklum saja saksi sejarah ini hanya
memiliki luas bangunan 260,16 meter persegi diatas tanah seluas 3.880 meter
persegi.
Meski demikian pengunjung dapat kenal lebih dekat BPK
dari apa yang tersaji. Musuem BPK sendiri untuk kali pertama diresmikan pada 4
Desember 1997. Museum ini diresmikan Prof Dr JB Sumarlin yang kala itu menjabat
ketua BPK RI.
Patut dicatat bahwa Museum BPK ini adalah kantor perdana
atau cikal bakal adanya BPK. Jadi barang siapa yang berkunjung sudah pasti tahu
pasang surutnya.
Saat ini di dalam musuem terbagi 14 ruangan mulai dari Ruang Lobby, Titik Nol, Rekam Jejak, Perpustakaan, Audiovisual, Sang Ketua, Musuem Anak, Wajah BPK, Pameran, Ruang BPK hingga Storage dan Souvenir. Lengkap bukan dan pasti menyesal bila berkunjung tidak tuntas menyambangi.
Badan ini resmi dibentuk setelah Indonesia merdeka
berdasar surat Penetapan Pemerintah RI No 11/Oem tanggal 28 Desember 1946. Kala
itu jumlah anggota BPK hanya 9 orang dengan ketua R Soerasno.
Selain belajar mengenal lebih dekat lembaga yang dikenal
dengan BPK kawal harta negara ini pengunjung juga dapat melihat banyak hal.
Selain ada lambang organisasi dari masa ke masa juga terdapat buku laporan
pemeriksaan dari waktu ke waktu.
Selain itu masih banyak koleksi menarik lainnya yang
sangat sayang kalau tidak dicermati. Keuntungan utama bila berkunjung ke museum
ini setidaknya dapat mengedukasi wisatawan bahwa siapapun bisa turut serta
kawal harta negara.
Mencerahkan, demikian bila bisa diambil kesimpulan dari
hadirnya musuem unik ini. Baik yang muda maupun yang tua, yang berpangkat atau
tidak dapat berperan serta memastikan uang negara dipergunakan sesuai
peruntukkannya.
Bila melihat suatu kejanggalan maka kita sebagai masyarakat
harus turut serta melapor kepada pemerintah. Dalam hal ini tentu saja BPK yang
memiliki tugas memeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara
sesuai amanat UU 45.
Disini jelas disebutkan bahwa BPK adalah satu-satunya
lembaga pemeriksa keuangan negara. Untuk itu BPK terbuka untuk dialog dengan
masyarakat untuk mendorong tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan.
Komitmen tersebut tampak nyata dari torehan prestasi BPK
yang pernah ditetapkan sebagai salah satu badan publik terbaik di tanah air.
Kala itu BPK menyabet peringkat 4 dalam Keterbukaan Informasi Publik untuk
Tingkat Kementerian dan Lembaga.
Spirit tersebut masih terus dijaga hingga saat ini. Oleh
karena itu semua hasil audit yang dilakukan BPK dapat diakses bebas oleh
masyarakat secara umum. Hasil pemeriksaan tersebut selama satu tahun akan
dikeluarkan dua kali.
Dan yang paling anyar tentu saja peran serta BPK dalam
menyelamatkan uang negara senilai Rp 13,7 triliun. Angka fantastis tersebut
berasal dari penyerahan aset ke kas negara, koreksi subsidi serta koreksi cost
recovery.
Waktu berkunjung ke museum ini sangat terbatas karena hanya akan buka mulai pukul 9 pagi hingga 3 sore saja. Masih mau pikir-pikir, ayo berkunjung ke Museum BPK dan kawal
harta negara bersama rakyat.
Belum ada Komentar untuk "Kenal Lebih Dekat BPK Kawal Harta Negara via Museum Badan Pemeriksa Keuangan"
Posting Komentar