Tugu Adipura dan Masjid Agung Al Furqon, Dua Icon Bandar Lampung Nan Romantis
Minggu, 19 November 2017
Tulis Komentar
Berada di tempat ini seolah menggeret emosi ke beberapa
tahun silam. Dimana saya dulu pernah berdiri dan membunuh waktu bersama dengan
rekan-rekan jurnalis. Dari sekian banyak tempat minimal ada Tugu Adipura dan
Bunderan Masjid Agung Al Furqon.
Sepintas memang tak ada ubahnya dengan beberapa tempat
lain. Semisal di Jogja memiliki Malioboro, Kawasan Nol Kilometer dan Tugu Jogja. Ah, mungkin
karena saya terlalu sentimentil karena dulu pernah ada kenangan di kota ini.
Bandar Lampung atau yang dikenal dengan kota ber-icon
gajah ini masih tetap romantis. Jadi ada baiknya bila memang sengaja membunuh
waktu ditempat ini jangan sendirian. Kalau tidak ada pasangan bolehlah membawa
sahabat.
Baik di Tugu Adipura ataupun Lungsir demikian warga menyebut taman di depan masjid Al Furqon terdapat deretan penjual minuman ringan semisal kopi
kemasan membuat waktu begitu cepat berlalu. Entah hanya sekedar menikmati
suasana malam atau bercengkerama. Dua lokasi paling populer di kota Bandar
Lampung ini layak dituju.
Bila ingin suasana puncak keramaian datanglah pada malam
minggu. Sepanjang jalan anak muda berkumpul menghabiskan malam. Tapi kalau ingin suasana syahdu tanpa terlalu
banyak maka bisa ambil hari lain.
Kerlap-kerlip lampu menghiasai ornamen membuat suasana
malam semakin hidup. Semakin malam dan kendaraan semakin sepi tak mengurungkan
niat untuk pulang.
Kedua tempat yang menyuguhkan suasana malam ini akan
terasa sesak kita waktu menunjuk angka 21.00 WIB. Sebelum waktu itu biasanya
mereka yang datang mengajak anak-anaknya.
Hanya saja bila cuaca kurang mendukung semisal hujan maka
seketika maka lokasi akan menjadi sepi. Tak ada tempat berteduh yang artinya
semua orang harus mengambil keputusan untuk bergeser atau pulang.
Untuk menuju tempat ini juga sangat mudah. Kebetulan saya
selama ada di kota ini menginap di Jalan Laksamana Malahayati, Teluk Betung.
Cukup merogoh belasan ribu rupiah maka satu mobil siap mengantar.
Sedikit saran bila ingin membunuh waktu ditempat ini
untuk isi perut terlebih dahulu. Bila tidak kamu harus sedikit geser ke bawah
untuk mengganjal perut. Maklum saja mayoritas dagangan yang disediakan hanya
jenis minuman saja.
Tak terasa sudah 3 jam duduk berdiam diri sembari menatap
langit dan lampu kota Bandar Lampung. Sebelum meninggalkan tempat ini masih ada
keinginan entah kapan untuk kembali ke sini dan menyusuri sepanjang jalan.
Bersama kamu atau sendiri saya akan terus melangkah.
Oh ya kalau berkunjung ke Bandar Lampung jangan lupa mampir ke Taman Kupu-Kupu Gita Persada. Disini kamu bisa melihat lebih dekat proses metamorfosis kupu-kupu nan cantik.
Belum ada Komentar untuk "Tugu Adipura dan Masjid Agung Al Furqon, Dua Icon Bandar Lampung Nan Romantis"
Posting Komentar